Welcome to Blog a Media Afandi Indonesia, by Ahmad Afandi,ST - Sakra Timur, Nusa Tenggara Barat

PELUANG BISNIS ONLINE TERMURAH DAN MENJANJIKAN

Senin, 28 Maret 2011

UNGKAPAN HATI AWAL KESUFIAN (MUSIBAH SEBAGAI TEGURAN SANG RABBY PADA HAMBANYA)

by: Sudirman Agung
Waktu telah membuat ku berfikir dewasa, tapi sampai detik ini ku belum bisa memahami jati diri yang sesungguhnya, Ku merasa nikmat yang telah diberikan Sang maha Agung begitu besar sehingga ku tak sanggup untuk menghitungnya, tapi ternyata selama ini ku salah memanfaatkannya, ku telah salah dan hilaf, karna aku adalah manusia biasa yang memiliki sejuta keinginan, tanpa menyadari, sang pemberi keinginan. Ku telah melangkah dengan semau ku tanpa pikir, karna yang ada hanya nafsu dan keinginan tanpa kendali yang dapat mengalahkan segalanya, namun kini Sang Agung telah menegur ku dengan penuh kasih sayang Nya, Kebesaran sang Rabby kepada seorang hambanya yang hina, ketika ku merasa telah lemah dan lunglai dan terbujur dalam pembaringan dan merintih kesakitan, baru terasa begitu besar harapan ku untuk mendapatkan asa Nya, ku mulai menyadari segala kesalahan dan kehilafan ku, dan ini adalah sebuah teguran Sang Rabby kepada Hambanya, agar bisa kembali ke jalan yang benar.

Ku merasa begitu besar kasih sayang Nya kepada ku, karna jika aku harus di biarkan melakukan sesuatu atas dasar hawa nafsu ku, maka azab telah menanti ku, (a’uzubillah sumana’uzubillah) Ternyata Rabby begitu bijaksana mengambil keputusan, dan ku yakin keputusan Nya tiada yang sia-sia. Perlahan ku mulai menyadari diri, banyak yang bisa ku ambil hikmah dari musibah ini, banyak ibroh atau pelajaran yang dapat ku petik dari peristiwa ini. Setidaknya ku menyadari segala kehilafan ku selama ini, dan berjanji untuk melakukan yang terbaik untuk sisa hidup ini yang sementara.

Perlahan keristal-keristal air mata ku membasai wajah ku yang pucat, dan itu cerminan dari sebuah penyesalan ku atas semua yang pernah aku lakukan, Maafkan aku Bunda, selama ini aku banyak menentang keinginan mu, Dinda ku yang baik, ku telah banyak menghianati mu, karna aku bukan malaikat yang tiada memiliki keinginan tapi aku manusia biasa yang diberikan nafsu dan keinginan, Keluarga Haji Mahsun yang berbudi aku mohon maaf, atas segala hilaf ku, dan kepada mu Wahai Zat yang maha mengetahwi segala perbuatan ku, kini ku bersimpuh sujud di hadapan mu mohon belasan kasih sayang mu yang sejati, Karna ku hamba yang lemah kau ciptakan aku dengan do’if, maka mohon Ampuna mu, ku yakin kesalahan ku besar pada Mu, tapi aku yakin juga ampunan Mu lebih besar dari kesalahan dan hilaf ku pada mu. 6/8’10.

Tidak ada komentar: